Sabtu, 07 Desember 2013


PAPER PRESENTASI ASSURE
Tugas Mata Kuliah MPK-BIT
             





Disusun oleh :


Veronica Daristi M                          (101134082)





PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2013









1.      Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medium, yang berarti sesuatu yang terletak di tengah, perantara atau pengantar. Menurut Anitah (2010:4) media pembelajaran adalah sesuatu yang mengantarkan pesan pembelajaran antara pemberi pesan dan penerima pesan. Munahdi (2010:5) berpendapat bahwa media pembelajaran merupakan penghubung atau penyalur pesan ajar yang diciptakan secara terencana oleh guru atau pendidik.
Jadi, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk mempermudah penyamapaian materi ajar yang hendak disampaikan oleh guru kepada siswa.

2.      Fungsi Media Pembelajaran
A.    Dasar Analisis Fungsi Media Pembelajaran
Analisis terhadap fungsi media pembelajaran dapat dibagi menjadi dua hal yaitu analisis fungsi yang didasarkan pada medianya dan didasarkan pada penggunaannya. Analisis fungsi yang didasarkan pada media dibagi menjadi 3 fungsi yaitu : media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar, fungsi semantik, dan fungsi manupulatif. Sedangkan untuk analisis fungsi yang didasarkan pada penggunaannya dibagi menjadi 2 fungsi yaitu fungsi psikologis dan fungsi sosio-kultur.

B.     Fungsi Media Pembelajaran
1.      Fungsi Media Pembelajaran sebagai Sumber Belajar
Secara teknis, media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar. Pada dasarnya fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai sumber belajar, sedangkan fungsi-fungsi yang lain merupakan kajian dari ciri-ciri umum yang dimilikinya, bahasa yang dipakai untuk menyampaikan dan dampak atau efek yang ditimbulkan dari media pembelajaran.
Munadi (2013:37) menyatakan bahwa sumber belajar merupakan segala sesuatu yang ada di luar diri seseorang (peserta didik) dan memungkinkan atau memudahkan terjadinya proses belajar. Segala sesuatu yang ada di luar diri peserta didik tersebut amatlah luas, sebagai contoh teman, guru, orang tua, keluarga, sekolah, lingkungan di sekitar tempat tinggal, masyarakat, buku, artikel, film, radio, internet dan lain sebagainya. Semuanya itu dapat dijadikan peserta didik sebagai sumber belajar karena dapat membantu peserta didik dalam belajar dan memahami sesuatu. Sebagai contoh, peserta didik pada awalnya dapat belajar bagaimana cara berkomunikasi (belajar bersosialisasi) di dalam keluarga kemudian cara komunikasi yang telah diperolehnya dari kelurga tersebut dapat digunakan untuk bersosialisasi dengan lingkungan yang lebih luas, misalnya di lingkungan sekolah ataupun lingkungan masyarakat. Jadi, media pembelajaran tidak harus berupa buku, tetapi lingkungan sekitarpun juga merupakan media pembelajaran yang dapat membantu peserta didik dalam proses belajar.
2.      Fungsi Semantik
Menurut Munadi (2013: 39) fungsi semantik dari media pembelajaran adalah kemampuan media dalam menambah perbendaharaan kata (simbol verbal) sehingga makna/maksudnya benar-benar dapat dipahami oleh peserta didik (tidak verbalistik). Bahasa merupakan lambang (simbol) yang mewakilkan perasaan dan atau pikiran seseorang. Unsur dasar bahasa adalah kata. Kata merupakan simbol verbal. Simbol verbal adalah sesuatu yang digunakan untuk atau dipandang sebagai wakil dari sesuatu lainnya (Munadi, 2013).
Sebagai contoh simbol kata verbal yang merujuk pada benda misalnya ginjal manusia. Tentu tidak mudah untuk menjelaskan ginjal manusia, karena bentuknya pun sulit untuk diketahui. Jika guru akan menjelaskan kepada siswanya tentang ginjal manusia maka masalah komunikasi akan menjadi masalah sederhana dan tidak terlalu sulit. Guru bisa menjelaskan kata verbal ginjal manusia dengan menunjukkan gambar/foto dari ginjal manusia.
Sedangkan untuk kata yang merujuk pada peristiwa, sifat, tindakan dan lain-lain misalnya kata empati maka masalah komunikasi akan menjadi sedikit rumit untuk dijelaskan secara verbal. Namun untuk guru yang kreatif dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat maka menjelaskan kata empati kepada siswanya tersebut mudah diatasi. Cara mengatasinya misal dengan menggunakan simulasi,cerita, drama, cerita bergambar, dan lain-lain.

3.      Fungsi Manipulatif
Fungsi manipulatif didasarkan pada ciri-ciri (karakteristik) umum media, yaitu media memiliki kemampuan untuk merekam, menyimpan, melestarikan, merekonstruksi, dan mentrasportasikan suatu peristiwa atau objek. Berdasarkan karakteristik umum ini, media memiliki 2 kemampuan, yaitu :
1.      Kemampuan media pembelajaran dalam mengatasi batas-batas ruang dan waktu.
a.    Kemampuan media menghadirkan objek/peristiwa yang sulit dihadirkan dalam bentuk aslinya, misalnya peristiwa bencana alam gunung meletus, dinosaurus dan lain-lain.
b.    Kemampuan media menjadikan objek/peristiwa yang menyita waktu panjang menjadi singkat, seperti peristiwa metamorphosis, peristiwa lebah mengumpulkan madu di sarangnya dan lain-lain.
c.    Kemampuan media menghadirkan kembali objek/peristiwa yang telah terjadi (terutama pada mata pelajaran sejarah), seperti peristiwa pada masa Nabi Nuh. Peristiwa sejarah tersebut dapat dituangkan dalam film, cerita bergambar, dongeng dan lain-lain.

2.      Kemampuan media pembelajaran dalam mengatasi keterbatasan inderawi manusia.
a.    Membantu siswa dalam memahami objek yang sulit diamati karena terlalu kecil, seperti sel, molekul, atom, dan lain-lain, yaitu dengan menggunakan gambar, film, dan lain-lain.
b.    Membantu siswa dalam memahami objek yang bergerak terlalu lambat atau terlalu cepat, seperti proses metamorphosis yang dapat ditunjukkan lewat gambar.
c.    Membantu siswa dalam memahami objek yang membutuhkan kejelasan suara, seperti belajar bahasa asing, belajar menyanyi, yakni dengan memanfaatkan kaset/tape recorder.
d.   Membantu siswa dalam memahami objek yang terlalu kompleks, misal dengan memanfaatkan diagram,peta,grafik dan lain-lain.


4.      Fungsi Psikologis
a.       Fungsi Atensi
Media pembelajaran dapat meningkatkan perhatian (attention) siswa terhadap materi ajar. Penggunaan media pembelajaran yang tepat guna akan sangat membantu siswa dalam menerima materi ajar. Media pembelajaran yang tepat guna adalah media pembelajaran yang mampu menarik dan memfokuskan perhatian siswa.
b.      Fungsi afektif
Fungsi afektif yaitu menggugah perasaaan, emosi, dan tingkat penerimaan atau penolakan siswa terhadap sesuatu.  Penggunaan media pembelajaran dapat meningkatkan kemauan dan kesediaan peserta didik untuk menerima beban pelajaran dan berfokus pada pelajaran yang sedang diikutinya. Selain itu peserta didik juga mampu berpartisipasi dalam keseluruhan proses pembelajaran secara suka rela.
c.       Fungsi kognitif
Siswa yang belajar menggunakan media pembelajaran akan menggunakan bentuk representasi sebagai perwakilan dari obyek-obyek yang sedang dihadapi. Obyek-obyek tersebut yaitu berupa manusia, benda, dan kejadian atau peristiwa. Obyek-obyek tersebut direpresentasikan melalui tanggapan, gagasan atau lambang yang bersifat mental. Misalnya ketika seorang siswa sedang melakukan liburan dipantai, ia mampu menceritakan pengalamannya selama liburan dipantai kepada teman-temannya. Hal ini menunjukkan bahwa siswa mampu merepresentasikan pengalamannya selama liburan dipantai dalam bentuk gagasan dan tanggapan yang bersifat mental.
d.      Fungsi imajinatif
Media pembelajaran dapat meningkatkan imajinasi siswa. Imajinasi berdasarkan kamus lengkap psikologi  (C.P. Chaplin, 1993:239) adalah proses menciptkan obyek atau peristiwa tanpa pemanfaatan data sensoris.
e.       Fungsi motivasi
Motivasi merupakan suatu dorongan kepada siswa untuk melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Guru dapat memotivasi siswanya untuk membangkitkan minat belajarnya dengan cara memberikan dan menimbulkan harapan. Sebagai contoh, pemberian harapan yang dapat memotivasi siswa yaitu dengan cara memudahkan siswa dalam menerima dan memahami isi dari pelajaran yaitu melalui pemanfaatan media pembelajaran yang tepat guna. Donald O. Hebb (Aminuddin Rasyad, 2003:92) dua cara dalam meningkatkan motivasi siswa. Pertama yaitu arousal, yaitu suatu usaha guru untuk membangkitkan intrinsic motive siswanya. Sedangkan yang kedua yaitu expectancy, merupakan suatu keyakinan yang secara tiba-tiba muncul untuk terpenuhinya suatu harapan yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu kegiatan.
f.       Fungsi Sosio - Kultural
Fungsi media dari segi sosio ultural yaitu mampu mengatasi hambatan sosio kultural yang terjadi antara peserta didik. Latar belakang serta karakteristik peserta didik yang berbeda-beda dapat dipersatukan dengan penggunaan media pembelajaran secara bersama-sama. Media pembelajaran memiliki kemampuan dalam memberikan rangasangan yang sama serta menimbulkan persepsi yang sama pula.


3.      Taksonomi Media Pembelajaran
a.       Taksonomi Media Berdasarkan Rangsangan Belajar
Edling beranggapan bahwa siswa, rangsangan belajar dan tanggapan merupakan variable kegiatan belajar dengan media.  Pendekatan menurut model Guilford dan bloom cukup memadai untuk mengklasifikasikan dimensi siswa dan tanggapan,  maka usahanya hanya memusatkan pada variable rangsangan saja.
Menurut Edling media dibagi menjadi enam unsur rangsangan belajar yaitu dua untuk pengalaman audio meliputi kodifikasi subjektif visual dan kodifikasi objektif audio. Dua untuk pengalaman visual meliputi kodifikasi subjektif audio dan kodifikasi objektif visual, dan dua pengalaman belajar 2 dimensi meliputi pengalaman langsung dengan orang dan pengalaman langsung dengan benda-benda.
b.      Taksonomi Media Berdasarkan Fungsi Pembelajaran
Gagne membuat 7 macam pengelompokan media yaitu benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar gerak, film bersuara dan mesin belajar.
c.       Taksonomi Media Menurut Hirarki Pemanfaatannya Untuk Pendidikan.
Duncan ingin menjajarkan biaya investasi, kelangkaan dan keluasan lingkup sasarannya di satu pihak dan kemudahan pengadaan serta penggunaan, keterbatasan lingkup sasaran dan rendahnya biaya dilain pihak dengan tingkat kerumitan perangkat medainya dalam satu hirearki.
d.      Taksonomi  Media Berdasarkan Indera Yang Dilihat.
menurut Rudi Bretz media berdasarkan indera yang terlibat, yang dibagi menjadi tiga unsure pokok yaitu suara, media, visual dan gerak.unsur suara adalah unsure yang melibatkan indera pendengaran dan visual adalah unsure yang meleibatakan indera pengliahatan. Bentuk visual dibaginya menjadi gambar, garis (line graphic) dan symbol verbal yang ditangkap indera penglihatan.
Pada kalsifikasinya tersebut Rudi Bretz membedakan antara media siar (telecommunication) dengan media rekam (recording) sehingga terdapat  8 klasifikasi media, yaitu: media audiovisual gerak, audiovisual diam, audiovisual semi gerak, visual gerak, visual diam, semi gerak, audio, dan media cetak.
Bila dilihat dari intensitasnya, maka indera yang paling banyak membantu manusia dalam perolehan pengetahuan dan pengalaman belajar adalah indera pendengaran dan penglihatan. Media pembelajaran yang melibatkan indera pendengaran (telinga) disebut sebagai media audio, media yang melibatkan indera penglihatan (mata) disebut media visual. Dan media yang melibatkan keduanya dalam satu proses pembelajaran disebut sebagai media audiovisual.


4.      Pemilihan Media Untuk Pembelajaran
A.    Dasar pemilihan media untuk pembelajaran
Dalam pembelajaran media yang paling biasa terdapat adalah guru. Artinya dalam proses penyampaian pelajaran seorang guru haruslah dapat pembelajaran yang telah dipilih secara tepat supaya siswa dapat mengerti dan juga memahami materi yang diajarkan dengan mudah. Pesan yang dapat disampaikan oleh guru dapat dilakukan secara verbal, non verbal atau visual bahkan juga dapat disampaikan melalui peralatan atau pengalaman secara langsung.biasanya pembelajaran yang sempurna hanya dapat dicapai melalui bahan- bahan yang mendekati kenyataan atau realistis. Atau dengan kata lain dapat ditunjukan melalui benda atau bahkan juga dapat melalui suatu gambar yang dapat menyerupai sesuai dengan kenyataannya. Menurut ( Miller , dkk, 1957) lebih banyak sifat bahan program media yang menyerupai realitas, maka makin mudah terjadi belajar. Berbeda dengan pendapat dari Bruner (1956) dan Traver (1964) bahwa realitas tidak menjamin siswa bahwa informasi yang berguna dapat dipelajari dan diingat.
Untuk memudahkan dalam memilih media, tentunya lebih dahulu harus diingat bahwa media pembelajaran adalanh suatu bagian dari struktur intruksional. Artinya keberadaan suatu media tidak terlepas dari konteks sebagai komponen dari sistem intruksional secara keseluruhan. Berdasarkan komponen yang terdapat dalam sistem intruksional inilah pemilihan media dibuat. Kriteria-kriteria yang menjadi fokus di sini antara lain:
1.        Karakteristik siswa
Karakteristik siswa merupakan keseluruhan pola kelakuan dan kemempuan yang ada pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dan pengalaman sehingga menentukan pola aktivitas dalam meraih cita-citanya.
*. Terdapat tiga hal yang berkaitan dengan karakteristik siswa :
·         karakteristik atau keadaan yang berkenaan dengan kemempuan awal
·         karakteristik yang berhubungan dengan latar belakang , lingkungan hidup, dan status sosial.
·         karakteristik yang berkaitan dengan perbedaan-perbedaan kepribadian.
2.        Tujuan Belajar
Secara umum tujuan belajar diusahakan untuk mencapai tiga hal, yakni untuk mendapat pengetahuan , penanaman konsep danketerampilan, serta pembentukan sikap. Ketiga hal tersebut bertujuan untuk mencapai hasil yang diharapkan. Relevan hal ini , hasil belajar tersebut meliputi:
·         Hal ihwal keilmuan dan pengetahuan, konsep atau fakta ( kognitif)
·         Hal ihwal personal yang meliputi kepribadian dan sikap ( afektif)
·         Hal ihwal kelakuan, keterampilan atau penampilan(psikomotorik)
Ketiga hal tersebut diatas merupakan suatu program yang terjadi secara terpisah akan tetapi dalam diri peserta didik merupakan suatu kesatuan yang utuh. Dengan demikian maka guru seharusnya dapat memilih media yang mencangkup tujuan ketiga aspek tersebut di atas ( kognitif, afektif dan psikomotorik). Apabila siswa yang diharapkan dengan tujuan menghafal maka dengan audio, sedangkan dengan tujuan bersifat memahami maka dengan menggunakan suatu media cetak atau bacaan, kemudian yang bertujuan yang bersifat motorik ( gerak dan aktivitas ) guru dapat menggunakan suatu media video.
3.      Sifat bahan ajar
Di dalam isi pelajaran atau sifat bahan ajar biasanya guru menuntut tugas-tugas pada siswa, dan tugas-tugas tersebut biasanya menuntut aktivitas dari siswa. aktivitas yang dilakukan oleh siswa dapat mempengaruhi dalam pemilihan media beserta dengan pemanfaatan media yang dilakukan oleh guru.
Aktivitas yang dilakukan oleh siswa bukan hanya mencatat dan menulis melainkan masih banyak lagi . Menurut B. Diedrich ( Sardiman, 1994: 100) aktivitas yang dilakukan oleh siswa dikelompokkan menjadi delapan, yang meliputi:
·         Visual activities ( membaca, memperhatikan gambar)
·         Oral activities (menyatakan , bertanya, memberi saran)
·         Listerning activities( mendengarkan)
·         Writing activities( menulis)
·         Drawing activities( menggambar)
·         Motor activities(menggerakan anggota tubuh seperti olahraga)
·         Mental activities( menanggapi)
·         Emotional activities(merasakan)
Dari berbagai klasifikasi di atas merupakan suatu dorongan bagi guru guna menciptakan lingkungan yang menarik bagi siswa dan tidak membosankan supaya dalam kegiatatan pembelajaran siswa lebih kreatif dan aktif. Dalam hal ini kreatifitas guru sangatlah mutlak berpengaruh guna tercapainya komponen-komponen di atas.
4.      Pengadaan media
Dalam suatu pengadaan media guru seharusnya lebih mengetahui media yang bersangkutan mengenai materi yang akan diajarkan serta memahami bagian-bagian yang sesuai dengan tujuan dan materi. Kemudian mengintegrasikan bahan media tersebut dengan rencana pembelajaran. Hal tersebut merupakan suatu guna mengefisiensi dan mengefektifkan penggunaan media. Kemudian dalam suatu penggunaan media guru juga haruslah mempertimbangkan biaya, waktu, tenaga, fasilitas dan peralatan yang dapat mendukung diadakannya suatu media yang sesuai dengan tujuan dan materi yang akan dibawakan. Aspek – aspek tersebut merupakan suatu penghambat dalam guru mengembangkan serta memanfaatkan suatu media secara maksimal, maka dari itu guru diharapkan berfikir kreatif supaya dapat mencangkup aspek-aspek tersebut.
5.      Sifat pemanfaatan media
Dalam pemanfaatan suatui media terdapat dua macam , yaitu :
a.       Media primer
Yaitu suatu media yang diperlukan atau harus digunakan dalam proses pembelajarannya.
b.      Media sekunder
Yaitu suatu media yang digunakan guna memberikan pengayaan materi.
Dalam pemanfaatan suatu media guru hendaklah mengetahui potensi masing-masing media yang digunakan, maka guru haruslah mengetahui karakteristik masing-masing jenis media tersebut.

B.     Prosedur pemilihan media
Prosedur pemilihan media oleh Ronald H. Anderson dimulai dari sifat-sifat belajar seperti belajar kognitif, psikomotorik , dan afektif.


===============================================================


MODEL ASSURE

Pada bagian ini akan khusus dibahas satu bagian dari ASSURE yaitu pada bagian “R” adalah Require Learner Participation. Require Learner Participation dalam bahasa Indonesia berarti mengharuskan partisipasi pembelajar.
Sebelum membahas secara lebih mendalam mengenai Require Learner Participation (mengharuskan partisipasi pembelajar), terebih dahulu akan dijelaskan secara singkat tentang model ASSURE sebagai berikut :
1.      Model ASSURE adalah model pembelajaran yang dirancang untuk membantu para guru merencanakan mata pelajaran yang secara efektif memadukan penggunaan teknologi dan media di ruang kelas.
2.      Penjelasan singkat tahapan model ASSURE, yaitu:
a.       Analyze Learners (Menganalisis Pembelajar)
Langkah pertama dalam merencanakan mata pelajaran adalah megidentifikasi dan menganalisis karakteristik pembelajar.
b.      State Standards And Objective (Menyatakan Standar dan Tujuan)
Menentukan standar dan tujuan belajar dengan spesifik. 
c.       Select Strategies, Technology, Media, And Materials (Memilih Strategi, Teknologi, Media dan Materi)
Memilih strategi pengajaran, teknologi, dan media yang sesuai sebagai sarana untuk mencapai tujuan belajar.
d.      Utilize Technology, Media, And Materials (Menggunakan Teknologi, Media, dan Material)
Langkah selanjutnya adalah menggunakan teknologi, media, dan material untuk membantu siswa dalam mencapai tujuan belajar.
e.       Require Learner Participation (Mengharuskan Partisipasi Pembelajar)
Pembelajaran yang efektif mengharuskan keterlibatan aktif siswa dengan cara mengusahakan siswa untuk melakukan aktivitas belajar yang dapat membantu mereka menerapakan pengetahuan mereka dan menerima umpan balik. Pengajaran dapat dibantu menggunakan computer, kegiatan internet atau kerja kelompok.

f.       Evaluate And Revise (Mengevaluasi dan Merevisi)
Setelah melaksanakan pembelajaran penting dilakukan evaluasi untuk mengetahui dampaknya pada siswa. Jika ada kekurangan/ketidakcocokan antara tujuan dengan hasil belajar, maka perlu dilakukan revisi dalam rencana pembelajaran.

A.    Require Learner Participation (Mengharuskan Partisipasi Pembelajar)
Tujuan utamanya :
1.    Keterlibatan aktivitas mental (berpikir aktif)
Belajar merupakan proses mental aktif yang dibangun berdasarkan pengalaman yang dialami siswa. Dengan diberikan pengalaman langsung, maka proses belajar akan merangsang siswa untuk berpikir aktif.
2.    Memungkinkan peserta didik untuk berlatih (praktik)
Pembelajaran yang efektif mengharuskan keterlibatan aktif siswa dengan cara mengusahakan siswa untuk melakukan aktivitas belajar yang dapat membantu mereka menerapakan pengetahuan mereka. Pengajaran dapat dibantu menggunakan computer, kegiatan internet atau kerja kelompok.
3.    Menerima umpan balik
Setelah dilakukan pengajaran, siswa sebaiknya diberi umpan balik mengenai hasil usaha belajar mereka sehingga membantu para siswa untuk meningkatkan pembelajaran mereka.

B.     Latihan Penggunaan Teknologi
1.      Teknologi sebagai Perkakas Teknologi
Menggunakan teknologi dan media sebagai sarana yang mengharuskan partisipasi siswa melalui penggunaan piranti produktivitas. Contoh : siswa diberi tugas untuk membuat PowerPoint. Untuk untuk membuatnya dibutuhkan aktivitas merangkum materi, memilih foto/gambar, klip suara, dan mengurutkan konten-konten tersebut dalam susunan yang bermakna.
2.      Teknologi sebagai Perangkat Komunikasi
Siswa diharapkan mampu menggunakan teknologi untuk berkomunikasi seperti, menerbitkan dan berinteraksi dengan orang lain. Contoh: siswa memanfaatkan sosial media seperti facebook, twitter, e-mail, dll untuk saling bertukar informasi dengan orang lain di lain daerah.
3.      Teknologi sebagai Perangkat Penelitian
Siswa mampu memproses informasi yang didapatnya, tidak hanya mengambil informasi dari internet saja tetapi harus disertai dengan sumber-sumber lain yang mendukung (buku,koran,dll). Contoh: siswa diberi tugas untuk membuat peta konsep mengenai bangun geometri. Siswa bisa saja mencari informasi dari internet, namun guru juga harus memberikan peraturan misalnya sumber yang diperoleh juga harus disertai dari sumber lain selain dari internet (misal disertai sumber dari buku).
4.      Teknologi sebagai Perangkat Penyelesaian Masalah dan Pengambilan Keputusan
5.      Menggunakan Peranti Lunak Pendidikan untuk Latihan
Peranti lunak pendidikan merupakan salah satu sarana yang memungkinkan siswa untuk terlibat dalam aktivitas belajar. Contohnya program kamus, ensiklopedi, pelajaran bahasa asing, dan simulasi.
6.      Menggunakan Media Lainnya untuk Latihan
Aktivitas lanjutan seperti diskusi, kuis singkat, dan latihan penerapan memungkinkan partisipasi aktif siswa. Melalui kegiatan tersebut memungkinkan dilakukan latihan dan umpan balik selama pengajaran.

C.    Umpan Balik
Umpan balik harus diterima oleh siswa. Umpan balik bisa berasal dari guru, teman kelompok (jika bekerja dalam kelompok dapat saling memberi umpan balik), melalui aktivitas periksa sendiri atau berasal dari computer atau mentor.





Daftar Pustaka

Anitah, Sri. 2010. Media Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka

Munadi, Yudhi. 2013.Media Pembelajaran : Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta:Gaung Persada


Tugas Poster

Ini adalah tugas membuat poster dengan menggunakan Ms. Publisher


Tugas Edraw Max

Ini adalah tugas edraw klasifikasi hewan



Ini adalah tugas edraw judul cerita

Tugas Membuat Brosur

Ini adalah brosur sepeda yang saya buat, semoga memberikan informasi yang bermanfaat


video pembelajaran di SD