PAPER
PRESENTASI ASSURE
Tugas Mata Kuliah
MPK-BIT
Disusun
oleh :
Veronica
Daristi M (101134082)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2013
1. Pengertian Media Pembelajaran
Kata
media berasal dari bahasa Latin medium, yang berarti sesuatu yang terletak di
tengah, perantara atau pengantar. Menurut Anitah (2010:4) media pembelajaran
adalah sesuatu yang mengantarkan pesan pembelajaran antara pemberi pesan dan
penerima pesan. Munahdi (2010:5) berpendapat bahwa media pembelajaran merupakan
penghubung atau penyalur pesan ajar yang diciptakan secara terencana oleh guru
atau pendidik.
Jadi,
media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk mempermudah
penyamapaian materi ajar yang hendak disampaikan oleh guru kepada siswa.
2. Fungsi Media Pembelajaran
A. Dasar
Analisis Fungsi Media Pembelajaran
Analisis terhadap
fungsi media pembelajaran dapat dibagi menjadi dua hal yaitu analisis fungsi
yang didasarkan pada medianya dan didasarkan pada penggunaannya. Analisis fungsi
yang didasarkan pada media dibagi menjadi 3 fungsi yaitu : media pembelajaran
berfungsi sebagai sumber belajar, fungsi semantik, dan fungsi manupulatif.
Sedangkan untuk analisis fungsi yang didasarkan pada penggunaannya dibagi
menjadi 2 fungsi yaitu fungsi psikologis dan fungsi sosio-kultur.
B. Fungsi
Media Pembelajaran
1. Fungsi
Media Pembelajaran sebagai Sumber Belajar
Secara
teknis, media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar. Pada dasarnya
fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai sumber belajar, sedangkan
fungsi-fungsi yang lain merupakan kajian dari ciri-ciri umum yang dimilikinya,
bahasa yang dipakai untuk menyampaikan dan dampak atau efek yang ditimbulkan
dari media pembelajaran.
Munadi
(2013:37) menyatakan bahwa sumber belajar merupakan segala sesuatu yang ada di
luar diri seseorang (peserta didik) dan memungkinkan atau memudahkan terjadinya
proses belajar. Segala sesuatu yang ada di luar diri peserta didik tersebut
amatlah luas, sebagai contoh teman, guru, orang tua, keluarga, sekolah,
lingkungan di sekitar tempat tinggal, masyarakat, buku, artikel, film, radio,
internet dan lain sebagainya. Semuanya itu dapat dijadikan peserta didik
sebagai sumber belajar karena dapat membantu peserta didik dalam belajar dan
memahami sesuatu. Sebagai contoh, peserta didik pada awalnya dapat belajar
bagaimana cara berkomunikasi (belajar bersosialisasi) di dalam keluarga
kemudian cara komunikasi yang telah diperolehnya dari kelurga tersebut dapat
digunakan untuk bersosialisasi dengan lingkungan yang lebih luas, misalnya di
lingkungan sekolah ataupun lingkungan masyarakat. Jadi, media pembelajaran
tidak harus berupa buku, tetapi lingkungan sekitarpun juga merupakan media
pembelajaran yang dapat membantu peserta didik dalam proses belajar.
2. Fungsi
Semantik
Menurut
Munadi (2013: 39) fungsi semantik dari media pembelajaran adalah kemampuan
media dalam menambah perbendaharaan kata (simbol verbal) sehingga
makna/maksudnya benar-benar dapat dipahami oleh peserta didik (tidak
verbalistik). Bahasa merupakan lambang (simbol) yang mewakilkan perasaan dan
atau pikiran seseorang. Unsur dasar bahasa adalah kata. Kata merupakan simbol
verbal. Simbol verbal adalah sesuatu yang digunakan untuk atau dipandang
sebagai wakil dari sesuatu lainnya (Munadi, 2013).
Sebagai
contoh simbol kata verbal yang merujuk pada benda misalnya ginjal manusia.
Tentu tidak mudah untuk menjelaskan ginjal manusia, karena bentuknya pun sulit
untuk diketahui. Jika guru akan menjelaskan kepada siswanya tentang ginjal
manusia maka masalah komunikasi akan menjadi masalah sederhana dan tidak
terlalu sulit. Guru bisa menjelaskan kata verbal ginjal manusia dengan
menunjukkan gambar/foto dari ginjal manusia.
Sedangkan
untuk kata yang merujuk pada peristiwa, sifat, tindakan dan lain-lain misalnya
kata empati maka masalah komunikasi akan menjadi sedikit rumit untuk dijelaskan
secara verbal. Namun untuk guru yang kreatif dengan menggunakan media
pembelajaran yang tepat maka menjelaskan kata empati kepada siswanya tersebut
mudah diatasi. Cara mengatasinya misal dengan menggunakan simulasi,cerita,
drama, cerita bergambar, dan lain-lain.
3. Fungsi
Manipulatif
Fungsi
manipulatif didasarkan pada ciri-ciri (karakteristik) umum media, yaitu media
memiliki kemampuan untuk merekam, menyimpan, melestarikan, merekonstruksi, dan
mentrasportasikan suatu peristiwa atau objek. Berdasarkan karakteristik umum
ini, media memiliki 2 kemampuan, yaitu :
1. Kemampuan
media pembelajaran dalam mengatasi batas-batas ruang dan waktu.
a. Kemampuan
media menghadirkan objek/peristiwa yang sulit dihadirkan dalam bentuk aslinya,
misalnya peristiwa bencana alam gunung meletus, dinosaurus dan lain-lain.
b. Kemampuan
media menjadikan objek/peristiwa yang menyita waktu panjang menjadi singkat,
seperti peristiwa metamorphosis, peristiwa lebah mengumpulkan madu di sarangnya
dan lain-lain.
c. Kemampuan
media menghadirkan kembali objek/peristiwa yang telah terjadi (terutama pada
mata pelajaran sejarah), seperti peristiwa pada masa Nabi Nuh. Peristiwa
sejarah tersebut dapat dituangkan dalam film, cerita bergambar, dongeng dan
lain-lain.
2. Kemampuan
media pembelajaran dalam mengatasi keterbatasan inderawi manusia.
a. Membantu
siswa dalam memahami objek yang sulit diamati karena terlalu kecil, seperti
sel, molekul, atom, dan lain-lain, yaitu dengan menggunakan gambar, film, dan
lain-lain.
b. Membantu
siswa dalam memahami objek yang bergerak terlalu lambat atau terlalu cepat,
seperti proses metamorphosis yang dapat ditunjukkan lewat gambar.
c. Membantu
siswa dalam memahami objek yang membutuhkan kejelasan suara, seperti belajar bahasa
asing, belajar menyanyi, yakni dengan memanfaatkan kaset/tape recorder.
d. Membantu
siswa dalam memahami objek yang terlalu kompleks, misal dengan memanfaatkan
diagram,peta,grafik dan lain-lain.
4. Fungsi
Psikologis
a. Fungsi
Atensi
Media pembelajaran
dapat meningkatkan perhatian (attention) siswa terhadap materi ajar. Penggunaan
media pembelajaran yang tepat guna akan sangat membantu siswa dalam menerima
materi ajar. Media pembelajaran yang tepat guna adalah media pembelajaran yang
mampu menarik dan memfokuskan perhatian siswa.
b. Fungsi
afektif
Fungsi
afektif yaitu menggugah perasaaan, emosi, dan tingkat penerimaan atau penolakan
siswa terhadap sesuatu. Penggunaan media
pembelajaran dapat meningkatkan kemauan dan kesediaan peserta didik untuk
menerima beban pelajaran dan berfokus pada pelajaran yang sedang diikutinya.
Selain itu peserta didik juga mampu berpartisipasi dalam keseluruhan proses
pembelajaran secara suka rela.
c. Fungsi
kognitif
Siswa
yang belajar menggunakan media pembelajaran akan menggunakan bentuk
representasi sebagai perwakilan dari obyek-obyek yang sedang dihadapi.
Obyek-obyek tersebut yaitu berupa manusia, benda, dan kejadian atau peristiwa.
Obyek-obyek tersebut direpresentasikan melalui tanggapan, gagasan atau lambang
yang bersifat mental. Misalnya ketika seorang siswa sedang melakukan liburan
dipantai, ia mampu menceritakan pengalamannya selama liburan dipantai kepada
teman-temannya. Hal ini menunjukkan bahwa siswa mampu merepresentasikan
pengalamannya selama liburan dipantai dalam bentuk gagasan dan tanggapan yang
bersifat mental.
d. Fungsi
imajinatif
Media
pembelajaran dapat meningkatkan imajinasi siswa. Imajinasi berdasarkan kamus
lengkap psikologi (C.P. Chaplin,
1993:239) adalah proses menciptkan obyek atau peristiwa tanpa pemanfaatan data sensoris.
e. Fungsi
motivasi
Motivasi
merupakan suatu dorongan kepada siswa untuk melakukan kegiatan belajar sehingga
tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Guru dapat memotivasi siswanya
untuk membangkitkan minat belajarnya dengan cara memberikan dan menimbulkan
harapan. Sebagai contoh, pemberian harapan yang dapat memotivasi siswa yaitu
dengan cara memudahkan siswa dalam menerima dan memahami isi dari pelajaran
yaitu melalui pemanfaatan media pembelajaran yang tepat guna. Donald O. Hebb
(Aminuddin Rasyad, 2003:92) dua cara dalam meningkatkan motivasi siswa. Pertama
yaitu arousal, yaitu suatu usaha guru untuk membangkitkan intrinsic
motive siswanya. Sedangkan yang kedua yaitu expectancy, merupakan
suatu keyakinan yang secara tiba-tiba muncul untuk terpenuhinya suatu harapan
yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu kegiatan.
f. Fungsi
Sosio - Kultural
Fungsi
media dari segi sosio ultural yaitu mampu mengatasi hambatan sosio kultural
yang terjadi antara peserta didik. Latar belakang serta karakteristik peserta
didik yang berbeda-beda dapat dipersatukan dengan penggunaan media pembelajaran
secara bersama-sama. Media pembelajaran memiliki kemampuan dalam memberikan
rangasangan yang sama serta menimbulkan persepsi yang sama pula.
3.
Taksonomi
Media Pembelajaran
a. Taksonomi
Media Berdasarkan Rangsangan Belajar
Edling
beranggapan bahwa siswa, rangsangan belajar dan tanggapan merupakan variable
kegiatan belajar dengan media.
Pendekatan menurut model Guilford dan bloom cukup memadai untuk
mengklasifikasikan dimensi siswa dan tanggapan,
maka usahanya hanya memusatkan pada variable rangsangan saja.
Menurut
Edling media dibagi menjadi enam unsur rangsangan belajar yaitu dua untuk
pengalaman audio meliputi kodifikasi subjektif visual dan kodifikasi objektif
audio. Dua untuk pengalaman visual meliputi kodifikasi subjektif audio dan
kodifikasi objektif visual, dan dua pengalaman belajar 2 dimensi meliputi
pengalaman langsung dengan orang dan pengalaman langsung dengan benda-benda.
b. Taksonomi
Media Berdasarkan Fungsi Pembelajaran
Gagne
membuat 7 macam pengelompokan media yaitu benda untuk didemonstrasikan,
komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar gerak, film bersuara dan
mesin belajar.
c. Taksonomi
Media Menurut Hirarki Pemanfaatannya Untuk Pendidikan.
Duncan
ingin menjajarkan biaya investasi, kelangkaan dan keluasan lingkup sasarannya
di satu pihak dan kemudahan pengadaan serta penggunaan, keterbatasan lingkup
sasaran dan rendahnya biaya dilain pihak dengan tingkat kerumitan perangkat
medainya dalam satu hirearki.
d. Taksonomi Media Berdasarkan Indera Yang Dilihat.
menurut
Rudi Bretz media berdasarkan indera yang terlibat, yang dibagi menjadi tiga
unsure pokok yaitu suara, media, visual dan gerak.unsur suara adalah unsure
yang melibatkan indera pendengaran dan visual adalah unsure yang meleibatakan
indera pengliahatan. Bentuk visual dibaginya menjadi gambar, garis (line
graphic) dan symbol verbal yang ditangkap indera penglihatan.
Pada
kalsifikasinya tersebut Rudi Bretz membedakan antara media siar
(telecommunication) dengan media rekam (recording) sehingga terdapat 8 klasifikasi media, yaitu: media audiovisual
gerak, audiovisual diam, audiovisual semi gerak, visual gerak, visual diam,
semi gerak, audio, dan media cetak.
Bila
dilihat dari intensitasnya, maka indera yang paling banyak membantu manusia
dalam perolehan pengetahuan dan pengalaman belajar adalah indera pendengaran
dan penglihatan. Media pembelajaran yang melibatkan indera pendengaran
(telinga) disebut sebagai media audio, media yang melibatkan indera penglihatan
(mata) disebut media visual. Dan media yang melibatkan keduanya dalam satu
proses pembelajaran disebut sebagai media audiovisual.
4.
Pemilihan
Media Untuk Pembelajaran
A. Dasar
pemilihan media untuk pembelajaran
Dalam pembelajaran media yang paling biasa terdapat
adalah guru. Artinya dalam proses penyampaian pelajaran seorang guru haruslah
dapat pembelajaran yang telah dipilih secara tepat supaya siswa dapat mengerti
dan juga memahami materi yang diajarkan dengan mudah. Pesan yang dapat
disampaikan oleh guru dapat dilakukan secara verbal, non verbal atau visual
bahkan juga dapat disampaikan melalui peralatan atau pengalaman secara
langsung.biasanya pembelajaran yang sempurna hanya dapat dicapai melalui bahan-
bahan yang mendekati kenyataan atau realistis. Atau dengan kata lain dapat
ditunjukan melalui benda atau bahkan juga dapat melalui suatu gambar yang dapat
menyerupai sesuai dengan kenyataannya. Menurut ( Miller , dkk, 1957) lebih
banyak sifat bahan program media yang menyerupai realitas, maka makin mudah
terjadi belajar. Berbeda dengan pendapat dari Bruner (1956) dan Traver (1964)
bahwa realitas tidak menjamin siswa bahwa informasi yang berguna dapat
dipelajari dan diingat.
Untuk memudahkan dalam memilih media, tentunya lebih
dahulu harus diingat bahwa media pembelajaran adalanh suatu bagian dari
struktur intruksional. Artinya keberadaan suatu media tidak terlepas dari
konteks sebagai komponen dari sistem intruksional secara keseluruhan.
Berdasarkan komponen yang terdapat dalam sistem intruksional inilah pemilihan
media dibuat. Kriteria-kriteria yang menjadi fokus di sini antara lain:
1.
Karakteristik siswa
Karakteristik
siswa merupakan keseluruhan pola kelakuan dan kemempuan yang ada pada siswa
sebagai hasil dari pembawaan dan pengalaman sehingga menentukan pola aktivitas
dalam meraih cita-citanya.
*.
Terdapat tiga hal yang berkaitan dengan karakteristik siswa :
·
karakteristik atau keadaan yang
berkenaan dengan kemempuan awal
·
karakteristik yang berhubungan dengan
latar belakang , lingkungan hidup, dan status sosial.
·
karakteristik yang berkaitan dengan
perbedaan-perbedaan kepribadian.
2.
Tujuan Belajar
Secara
umum tujuan belajar diusahakan untuk mencapai tiga hal, yakni untuk mendapat
pengetahuan , penanaman konsep danketerampilan, serta pembentukan sikap. Ketiga
hal tersebut bertujuan untuk mencapai hasil yang diharapkan. Relevan hal ini ,
hasil belajar tersebut meliputi:
·
Hal ihwal keilmuan dan pengetahuan,
konsep atau fakta ( kognitif)
·
Hal ihwal personal yang meliputi
kepribadian dan sikap ( afektif)
·
Hal ihwal kelakuan, keterampilan atau
penampilan(psikomotorik)
Ketiga
hal tersebut diatas merupakan suatu program yang terjadi secara terpisah akan
tetapi dalam diri peserta didik merupakan suatu kesatuan yang utuh. Dengan
demikian maka guru seharusnya dapat memilih media yang mencangkup tujuan ketiga
aspek tersebut di atas ( kognitif, afektif dan psikomotorik). Apabila siswa
yang diharapkan dengan tujuan menghafal maka dengan audio, sedangkan dengan
tujuan bersifat memahami maka dengan menggunakan suatu media cetak atau bacaan,
kemudian yang bertujuan yang bersifat motorik ( gerak dan aktivitas ) guru
dapat menggunakan suatu media video.
3. Sifat bahan ajar
3. Sifat bahan ajar
Di dalam isi pelajaran
atau sifat bahan ajar biasanya guru menuntut tugas-tugas pada siswa, dan
tugas-tugas tersebut biasanya menuntut aktivitas dari siswa. aktivitas yang
dilakukan oleh siswa dapat mempengaruhi dalam pemilihan media beserta dengan
pemanfaatan media yang dilakukan oleh guru.
Aktivitas yang
dilakukan oleh siswa bukan hanya mencatat dan menulis melainkan masih banyak
lagi . Menurut B. Diedrich ( Sardiman, 1994: 100) aktivitas yang dilakukan oleh
siswa dikelompokkan menjadi delapan, yang meliputi:
·
Visual activities ( membaca,
memperhatikan gambar)
·
Oral activities (menyatakan , bertanya,
memberi saran)
·
Listerning activities( mendengarkan)
·
Writing activities( menulis)
·
Drawing activities( menggambar)
·
Motor activities(menggerakan anggota
tubuh seperti olahraga)
·
Mental activities( menanggapi)
·
Emotional activities(merasakan)
Dari
berbagai klasifikasi di atas merupakan suatu dorongan bagi guru guna
menciptakan lingkungan yang menarik bagi siswa dan tidak membosankan supaya
dalam kegiatatan pembelajaran siswa lebih kreatif dan aktif. Dalam hal ini
kreatifitas guru sangatlah mutlak berpengaruh guna tercapainya komponen-komponen
di atas.
4. Pengadaan
media
Dalam suatu pengadaan
media guru seharusnya lebih mengetahui media yang bersangkutan mengenai materi
yang akan diajarkan serta memahami bagian-bagian yang sesuai dengan tujuan dan
materi. Kemudian mengintegrasikan bahan media tersebut dengan rencana
pembelajaran. Hal tersebut merupakan suatu guna mengefisiensi dan
mengefektifkan penggunaan media. Kemudian dalam suatu penggunaan media guru
juga haruslah mempertimbangkan biaya, waktu, tenaga, fasilitas dan peralatan yang
dapat mendukung diadakannya suatu media yang sesuai dengan tujuan dan materi
yang akan dibawakan. Aspek – aspek tersebut merupakan suatu penghambat dalam
guru mengembangkan serta memanfaatkan suatu media secara maksimal, maka dari
itu guru diharapkan berfikir kreatif supaya dapat mencangkup aspek-aspek
tersebut.
5. Sifat
pemanfaatan media
Dalam pemanfaatan
suatui media terdapat dua macam , yaitu :
a. Media
primer
Yaitu suatu media yang
diperlukan atau harus digunakan dalam proses pembelajarannya.
b. Media
sekunder
Yaitu suatu media yang
digunakan guna memberikan pengayaan materi.
Dalam pemanfaatan suatu media guru hendaklah
mengetahui potensi masing-masing media yang digunakan, maka guru haruslah
mengetahui karakteristik masing-masing jenis media tersebut.
B. Prosedur
pemilihan media
Prosedur pemilihan media oleh Ronald H. Anderson
dimulai dari sifat-sifat belajar seperti belajar kognitif, psikomotorik , dan
afektif.
===============================================================
MODEL ASSURE
Pada bagian ini
akan khusus dibahas satu bagian dari ASSURE yaitu pada bagian “R” adalah Require Learner Participation. Require
Learner Participation dalam bahasa Indonesia berarti mengharuskan partisipasi
pembelajar.
Sebelum membahas
secara lebih mendalam mengenai Require Learner Participation (mengharuskan
partisipasi pembelajar), terebih dahulu akan dijelaskan secara singkat tentang
model ASSURE sebagai berikut :
1. Model
ASSURE adalah model pembelajaran yang dirancang untuk membantu para guru
merencanakan mata pelajaran yang secara efektif memadukan penggunaan teknologi
dan media di ruang kelas.
2. Penjelasan
singkat tahapan model ASSURE, yaitu:
a. Analyze Learners
(Menganalisis Pembelajar)
Langkah pertama dalam
merencanakan mata pelajaran adalah megidentifikasi dan menganalisis
karakteristik pembelajar.
b. State Standards And Objective
(Menyatakan Standar dan Tujuan)
Menentukan standar dan
tujuan belajar dengan spesifik.
c. Select Strategies, Technology,
Media, And Materials (Memilih Strategi, Teknologi, Media dan
Materi)
Memilih strategi
pengajaran, teknologi, dan media yang sesuai sebagai sarana untuk mencapai
tujuan belajar.
d. Utilize Technology, Media, And
Materials (Menggunakan Teknologi, Media, dan Material)
Langkah selanjutnya
adalah menggunakan teknologi, media, dan material untuk membantu siswa dalam
mencapai tujuan belajar.
e. Require Learner Participation
(Mengharuskan Partisipasi Pembelajar)
Pembelajaran yang
efektif mengharuskan keterlibatan aktif siswa dengan cara mengusahakan siswa
untuk melakukan aktivitas belajar yang dapat membantu mereka menerapakan
pengetahuan mereka dan menerima umpan balik. Pengajaran dapat dibantu
menggunakan computer, kegiatan internet atau kerja kelompok.
f. Evaluate And Revise
(Mengevaluasi dan Merevisi)
Setelah melaksanakan
pembelajaran penting dilakukan evaluasi untuk mengetahui dampaknya pada siswa.
Jika ada kekurangan/ketidakcocokan antara tujuan dengan hasil belajar, maka
perlu dilakukan revisi dalam rencana pembelajaran.
A.
Require
Learner Participation (Mengharuskan
Partisipasi Pembelajar)
Tujuan utamanya
:
1. Keterlibatan
aktivitas mental (berpikir aktif)
Belajar merupakan
proses mental aktif yang dibangun berdasarkan pengalaman yang dialami siswa. Dengan
diberikan pengalaman langsung, maka proses belajar akan merangsang siswa untuk
berpikir aktif.
2. Memungkinkan
peserta didik untuk berlatih (praktik)
Pembelajaran
yang efektif mengharuskan keterlibatan aktif siswa dengan cara mengusahakan
siswa untuk melakukan aktivitas belajar yang dapat membantu mereka menerapakan
pengetahuan mereka. Pengajaran dapat dibantu menggunakan computer, kegiatan
internet atau kerja kelompok.
3. Menerima
umpan balik
Setelah dilakukan
pengajaran, siswa sebaiknya diberi umpan balik mengenai hasil usaha belajar
mereka sehingga membantu para siswa untuk meningkatkan pembelajaran mereka.
B.
Latihan
Penggunaan Teknologi
1. Teknologi
sebagai Perkakas Teknologi
Menggunakan teknologi
dan media sebagai sarana yang mengharuskan partisipasi siswa melalui penggunaan
piranti produktivitas. Contoh : siswa diberi tugas untuk membuat PowerPoint.
Untuk untuk membuatnya dibutuhkan aktivitas merangkum materi, memilih
foto/gambar, klip suara, dan mengurutkan konten-konten tersebut dalam susunan
yang bermakna.
2. Teknologi
sebagai Perangkat Komunikasi
Siswa diharapkan mampu
menggunakan teknologi untuk berkomunikasi seperti, menerbitkan dan berinteraksi
dengan orang lain. Contoh: siswa memanfaatkan sosial media seperti facebook,
twitter, e-mail, dll untuk saling bertukar informasi dengan orang lain di lain
daerah.
3. Teknologi
sebagai Perangkat Penelitian
Siswa mampu memproses
informasi yang didapatnya, tidak hanya mengambil informasi dari internet saja
tetapi harus disertai dengan sumber-sumber lain yang mendukung (buku,koran,dll).
Contoh: siswa diberi tugas untuk membuat peta konsep mengenai bangun geometri.
Siswa bisa saja mencari informasi dari internet, namun guru juga harus
memberikan peraturan misalnya sumber yang diperoleh juga harus disertai dari
sumber lain selain dari internet (misal disertai sumber dari buku).
4. Teknologi
sebagai Perangkat Penyelesaian Masalah dan Pengambilan Keputusan
5. Menggunakan
Peranti Lunak Pendidikan untuk Latihan
Peranti lunak
pendidikan merupakan salah satu sarana yang memungkinkan siswa untuk terlibat
dalam aktivitas belajar. Contohnya program kamus,
ensiklopedi, pelajaran bahasa asing, dan simulasi.
6. Menggunakan
Media Lainnya untuk Latihan
Aktivitas lanjutan
seperti diskusi, kuis singkat, dan latihan penerapan memungkinkan partisipasi
aktif siswa. Melalui kegiatan tersebut memungkinkan dilakukan latihan dan umpan
balik selama pengajaran.
C.
Umpan
Balik
Umpan
balik harus diterima oleh siswa. Umpan balik bisa berasal dari guru, teman
kelompok (jika bekerja dalam kelompok dapat saling memberi umpan balik),
melalui aktivitas periksa sendiri atau berasal dari computer atau mentor.
Daftar
Pustaka
Anitah,
Sri. 2010. Media Pembelajaran.
Surakarta: Yuma Pustaka
Munadi,
Yudhi. 2013.Media Pembelajaran : Sebuah
Pendekatan Baru. Jakarta:Gaung Persada